Pagi ini waktu buka Instagram, saya lihat salah satu akun sharing ayat alkitab: Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka. (TB Mzm 101:5)
Di lingkungan manapun, kita pernah menemukan yang namanya “bisik-bisik”. Di sekolah, di kampus, di kantor, teman hang out, atau bahkan mungkin teman gereja. Menurutku ini hal yang tidak mudah dihindari, karena demikianlah adanya manusia. Ya kan 😁 Saya juga pernah, kok. Tapi di luar sana ada juga orang2 berhati langka yang anti dengan bisik2.
Saya adalah org yang sulit menyembunyikan perasaan. Saya suka, tidak suka, saya sedih, bahagia, pasti saya ungkapkan. Orang2 terdekatku tahu persis ttg itu. Kalau saya terganggu dengan sesuatu atau seseorang, daripada saya harus menebar kemarahan saya ke orang lain, saya pasti memilih untuk bicara langsung tentang hal tsb atau ke orang tsb.
Kenapa?
Dengan begitu, saya lebih lega. Lebih tenang. Saya bs sampaikan pelan2 ke orang ybs apa yang mengganggu saya. Ybs menjelaskan. Clear. Kita damai. Lanjut ngopi.
Hubungan saya dengan orang lain gak rusak. Hubungan orang tsb dengan yang lain juga tetap baik. Dan yang terpenting adalah saya tidak dengan sengaja membranding diri saya jadi orang yang sesumbar kemana-mana tentang masalah yg saya hadapi. Itu tentu buruk dong, bagi saya. Karena, saya ingat satu quotes: “What Susie says of Sally, says more of Susie than of Sally.” — “Ketika Susie ngomongin Sally, omongan itu lebih menunjukkan tentang Susie; daripada tentang Sally”.
Dengan begitu, saya lebih lega. Lebih tenang. Saya bs sampaikan pelan2 ke orang ybs apa yang mengganggu saya. Ybs menjelaskan. Clear. Kita damai. Lanjut ngopi.
Hubungan saya dengan orang lain gak rusak. Hubungan orang tsb dengan yang lain juga tetap baik. Dan yang terpenting adalah saya tidak dengan sengaja membranding diri saya jadi orang yang sesumbar kemana-mana tentang masalah yg saya hadapi. Itu tentu buruk dong, bagi saya. Karena, saya ingat satu quotes: “What Susie says of Sally, says more of Susie than of Sally.” — “Ketika Susie ngomongin Sally, omongan itu lebih menunjukkan tentang Susie; daripada tentang Sally”.
Mungkin Alkitab tidak menyuruh kita untuk ngomong langsung di depan. Tapi paling tidak, saya tidak ngomong di belakang.
Kita berproses. Hidup berdampingan perlu kepekaan. Kalo ada yg mengganggu hati, monggo diselesaikan, agar yang dulunya baku sayang, tetap baku sayang, kuncinya hanya satu: bicara. 💕
Happy Friday!
Comments
Post a Comment