Skip to main content





Setahun Setelah Operasi


12 September 2018

Hari ini kurang 10 hari dari anniversary operasi cyst removal-ku, atau operasi pengangkatan kistaku, 22 September 2017 kemarin!
Udah baca post pertamaku soal operasi beluuum? Kalo belum, biar ceritanya nyambung, boleh klik di sini yaaa → OPERASI PERTAMA DI HIDUPKU - THERESITA RIZKI

Saya menulis post baru ini dengan diiringi lagu dari Edie Brickell, “Good Times”, sembari senantiasa membenarkan posisi duduk karena saya lagi pegel haid.

Oh ya.. kontrol terakhirku di awal tahun 2018 kemarin, menunjukkan tak ada apa-apa yang aneh-aneh di ovarium atau sekitar rahimku. Senang? Senang, puji Tuhan, terima kasih Tuhan Yesus sudah jaga. 💕

Selama setahun ini, berbagai hal sudah saya lewati, juga saya menerima banyak sekali pesan dari berbagai arah, dan dari berbagai cara. Tentu pesan yang saya maksud bukan pesan antar atau pesan makanan, melainkan pesan, kesan, saran, dan pertanyaan seputar kista. Banyak yang cerita soal perjuangan dirinya atau orang di sekitarnya melawan kista. Ada yang kistanya sudah diangkat. Ada juga seorang kakak yang ketauan kista pas hamil, kemudian dokternya bilang katanya kalau tu kista nda diangkat, anaknya bakalan (maaf) kerdil. Tapi setelah muter-muter dari satu dokter ke dokter lain, akhirnya kista itu dibiarkan, diangkatnya sekalian pas melahirkan, sekarang si kakak tersebut  sudah beranak 3, anaknya udah besar, bahkan sudah lebih tinggi dari ibunya. Turut senang. Cmiiw!

Terkadang saya bingung menanggapi teman-teman yang bertanya “Harus minum obat apa ya?” “Harus gimana ya?” bahkan ada yang ngechat saya “Siang bu dokter”, tapi karena saya bukan dokter, bukan ahlinya, jadi saya akan membalas setiap pesan dengan jawaban diplomatis lalu kemudian menyarakan penanya untuk ke dokter. Tidak ada satupun yang saya suruh minum obat ini itu ya. Kecuali obat atau suplemen yang saya konsumsi secara rutin guna menjaga kesehatan organ reproduksiku, itu saya saran-saranin aja karena memang dijual bebas. Nanti saya bahas. 😃

Nah, saya memutuskan untuk nulis ini supaya janjiku di post kemarin terpenuhi, yakni bagaimana saya terbiasa dengan hidup setelah operasi kista kemarin. Juga karena high demand berdasarkan poll Instagram yang saya post di Instastory beberapa minggu lalu “Apakah saya harus buat post tentang ini?” dengan hasil final count 87% YES dan 13% NO, tentu yang ngevote NO boleh tetap baca, tapi sampai disini saja. Bye. Hahahahahahahaha just kidding!

Langsung saja.
Tanpa memakai lama.

PEMULIHAN

Saya 4 hari di rumah sakit. Kamis masuk. Senin pulang. Seperti yang saya ceritakan di post sebelumnya, saya memakai korset atau stagen, yang katanya sih berguna biar jahitan saya cepet menyatu bagai dua insan. Meskipun memakai stagen, jahitan saya  tetap sakit kok sodara-sodara. Saya bahkan lebih tegang karena perut saya kan terlilit kencang tuh, kalo saya salah gerak, saya takut sakitnya jadi bertubi-tubi. Ngerti gak ya maksudnya..
Setelah pulang ke rumah, saya beristirahat selama hampir 2 minggu. Di rumah saya pakai daster yang loose ala Nagita Slavina atau pakai atasan dan celana yang longgar biar jahitan saya tidak merasa tertekan. 

Kira-kira seperti inilah stagen yang kupakai kala itu. Source: netmedis.com

Nah setiap minggunya, saya kontrol ke dokter yang kemarin mengoperasi saya. Tentu saja. Masa ke dokter orang. Di kontrol pertama, seminggu setelah pulang, jahitan saya di cek, dibersihkan, saya lihat ada plester kecil, sepanjang garis jahitan saya, yang kemudian tiba-tiba dilepas SREEETTTTT oleh dokter dan oh ternyata itu jahitannya dilepas, oh my God saya kaget walau agak telat karena saya gak tau kalo ternyata itu benang jahitnya ikut lepas bersama plester kecil itu. Di kontrol kedua, bekas jahitan saya kembali dicek, kemudian saya kembali di-USG, terus dokter bilang “Oke, bersih, udah bersih” maksudnya ovarium saya itu lho udah bersih dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selama proses pemulihan ini, saya mengonsumsi Albumin, yang konon katanya bagus dikonsumsi pasca operasi. Ini disuruh sama dokter kok, dikasih resep. Jadi ya saya minum. Dan, saya rutin mengoleskan salep Cinolon-N agar bekas jahitan saya terlindungi dari bakteri dan segala marabahaya.
Vip-Albumin yang kuminum. Source: bukalapak


Cinolon-N. Source: mediskus.com

Oh ya, penting untuk diingat oleh teman-teman seperjuangan pasca operasi, jangan lupa beli dan pakai salep pencegah keloid, kalo ga tau apa namanya, monggo ditanya ke dokter supaya bekas jahitan tidak jadi keloid. Saya? Jadi keloid. Panjang, vertikal pula. Murni karena kesalahan saya menunda-nunda pembelian salep pencegah keloid yang sudah disarankan oleh salah seorang teman. Iya saya gak tanya ke dokter waktu itu. Iya aku salah. Nasi telah menjadi nasi goreng.

Contoh salep keloid. Kenacort. Source: obatantibiotik.com

Setelah 2 minggu beristirahat, masuklah saya kuliah, tiap hari saya jadinya pake rok, saya takut pakai celana, takutnya bekas jahitannya tergesek terus lecet atau sakit. Hehe.

MAKANAN

Ini adalah bagian yang menyita perhatian hampir seluruh pihak yang kenal denganku. Hahaha! Karena pantanganku cukup beragam, dan karena kadang harus makan siang atau makan malam diluar, dan karena makannya bareng orang lain, jadi harus pintar-pintar memilih dan memilah makanan yang masuk ke dalam diriku ini.

Kata dokter sih, saya gak boleh makan yang bervetsin. Saya penasaran, searching, eeeh ternyata lebih banyak lagi yang gak boleh saya makan. Nyesel dikit deh jadinya. Hahaha..

Foods to avoid and to eat! Source: Pinterest

Saya beruntung punya keluarga, pasangan, dan sahabat yang sangat perhatian dan pengertian soal pantanganku. Kalau lagi makan sama keluarga, kan keluargaku suka makan seafood, yang tadinya kita pesan udang macem-macem, cumi macem-macem, kini jadi lebih sering memesan ikan masak macem-macem karena aku nda makan seafood. Kalau pasanganku, dia, hmmm cukup bawel, “Itu ada MSG nya ndak?” “Lho ndak boleh kan makan itu!” “Emang boleh makan sate?” tapi di sisi lain dia juga pengertian, karena sudah hampir setahun kita tidak makan Coto Dg. Tayang bersama. Padahal kami suka.. Kalau sahabat-sahabatku, setiap sebelum milih tempat makan, mereka sungguh baik memilihkan tempat makan yang Theresita-friendly. Selalu. Love you guys!

Tapi kalau akhirnya mau makan di tempat yang sebenarnya kurang cocok dengan pantanganku, ya ga papa! Let’s go! Atau ke pesta kawinan yang kita gak bisa request no MSG, it’s okay! Mari kita capcus. Kalau makanan yang kupesan memang ada daging, atau seafoodnya, ya pinggirin aja atau hibahkan ke siapa kek yang mau. Atau, saya akan memesan makanan yang potensi kadar MSG nya paling minim dibanding yang lain, misalnya, ayam goreng, atau gado-gado, dibandingkan harus pesan soto banjar yang ada MSG di tiap seruputannya.

"Jadi sama sekali ga makan pantangan nih?"
Tentu saya adalah manusia yang sama dengan kalian, tidak luput dari noda dan dosa, jadi ibarat kalian menahan diri untuk tidak beli kosmetik terbaru atau kaset game terbaru namun akhirnya terlena dan kebeli juga, saya pun pernah begitu, khususnya untuk kategori daging merah dan fast food. Sop lidah itu kalo mau ditolak susah guys. Juga KFC atau MCD. Tapiiiii tentu saja setelah itu saya diburu oleh perasaan menyesal, pengen cepet pulang ke rumah minum obat biar gak jadi penyakit, pokoknya merasa berdosa, kaya habis berbuat dosa. Terus kembali ke pola makan yang seperti biasanya, yang sebenarnya saya suka banget kok. Hehehe <3 kalau lagi merasa berdosa, saya juga sering minum jus beet. Rasanya yuckkk kalo diminum beet doang, jadi saya sering campur dengan apel dan wortel. Jadilah ABC juice, apple-beet-carrot juice. Miracle juice katanya.

Beetroot benefits

Saya juga coba mengganti bumbu-bumbuan di dapur dengan yang lebih sehat. Bye vitsin, saya ganti kamu tanpa segan-segan dengan kaldu-kalduan non MSG, seperti kaldu jamur/ayam Maseko, Totole, dsb banyak kok kaldu bubuk non MSG. Waktu itu sempet dihadiahi sama sahabatku mie instan sehat non MSG dari Lemonilo, makasih ya siiis, enaaak kok guys mie Lemonilo itu. Tapi jangan berharap rasanya akan plek ketiplek sama Indomie ya, soalnya emang beda, tapi tetep enak kukz.

Ini contoh Totole

Dan betapa senangnya bulan Agustus kemarin dapet hadiaaah dari @thisistemporary dan @lemonilo, saya dapet buanyaaak banget hadiah makanan-makanan sehat, ada: minyak goreng sehat, extra virgin coconut oil, 8 pax mie Lemonilo, kaldu ayam, sapi, jamur non MSG, bumbu nasgor non MSG dan bumbu kremesan non MSG. Too happy! Super berguna untuk kehidupanku! Makasih @thisistemporary, makasih @lemonilo, makasih Tuhan Yesus!

...

Ngomong-ngomong, saya jadinya melanjutkan tulisan ini di 17 September. Soale kemarin-kemarin saya sibuk dan ngantuk. Jadi sekarang baru sempet nulis lagi. 17 September tahun lalu, saya lagi di rumah, galau-galau ketakutan karena 18nya mau periksa. Hehehe

OBAT-OBATAN

Kalau obat-obatan sih sebenarnya nda ada yang dikonsumsi secara rutin guyz. Mungkin ada yang mikir kalau saya akan harus rutin minum obat setiap hari, nda kok. Memang nda ada obat yang saya harus minum.  Di kontrol terakhir, puji Tuhan tidak ada apa-apa di sekitar rahimku, waktu itu saya cuma dikasih nama obat yang bisa saya beli suatu waktu in case saya lagi kecapean. Sejauh ini sih belum pernah saya beli. Kayanya itu vitamin, gitu.

Tapi kalau untuk menjaga kesehatan diri dan organ reproduksi, berikut adalah rangkaian obat yang ku konsumsi. Agak panjang nih!

       1Kunyit putih
Pil kunyit putih ini sudah sering kulihat, karena almarhum kakaku sempat minum ini waktu awal kenal cancer dulu. Konon, ini bisa mencegah, mengurangi, bahkan menyembuhkan penyakit-penyakit termasuk kista dan tumor. Sebelum ketahuan sakit, saya belum terlalu sering minum ini. Seringnya setelah operasi, terlebih karena ada seorang teman mama yang baik hati yang kala itu memberikan 80 pil kunyit putih buatku setelah tahu saya sakit. Hehe, thank you so much Ai :* kunyit putih ini sepertinya ada di apotek deh. Kalau yang dari Ai itu, itu dari apotek, karena emang bungkusnya ada tulisan apotek gitu. Saya juga sempet minum yang di botolan, yang dijual bebas dimana-mana, di marketplace juga banyak, tapi saya kurang tahu yang saya minum kemaren itu belinya  huhuhu maaf ya infonya kurang jelas, soalnya yang ini juga dikasih sama orang (puji Tuhan), tapi kalo harganya, di Google sih rata-rata Rp 25.000an.

Ini kunir putih yang sempat kuminum dulu. Bukan yang dikasih ai itu yaaa

       2. Cuka apel / apple cider vinegar
Kalo ini, hasil search iseng aja di Pinterest. #gampangterpancing
ACV ini sih sudah banyak yang tau ya pasti. Tapi rata-rata temen-temen ciwikku menjadikannya toner. Menurut hasil searchingku sih, katanya, katanya bagus buat penderita kista. Well, tak minum ae pokoke tiap pagi. Khasiatnya sebenernya nda terlalu terasa, wkwkwk, lebih ngaruh ke kalo mau pilek, pileknya jadi batal setelah minum ACV. Jadi rutin aja minum ACV toh memang bagus, walaupun saya gak tau sih ada pengaruh apa di “dalam sana” setelah minum ACV, dan walaupun lebih terasa manfaatnya dalam menyembuhkan pilek. Oyaaa baunya gak usah ditanya, kecuuut rasanya kecut pula baunya.
Saya beli ACV selalu di Nourish Indonesia, search aja di Instagram, mereka jual bahan makanan organik dan yang sehat-sehat. Harganya semua pasti sudah tau yaaa, hampir Rp 150.000 untuk 473ml, sudah termasuk ongkir Rp 36.000. Kalo Toped / Shopee lagi diskon atau ada voucher gratis ongkir, bisa lebih murah lagi.



       3. Organic maca powder
Kalo yang ini favoritku!
Cerita dulu dikit ya ceu.. Jadi pas operasi, itu ternyata bertepatan dengan tanggal haidku, jadiii saya minum obat penahan haid biar jangan haid dulu, tentunya berdasarkan saran dokter yah.

Nah selesai operasi, haidnya ditunggu kok nda datang-datang, kan aku jadinya konfyus dan deg-degan.. takutnya kenapa gitu kok nda haid. Paling cuma bercak, itu juga sekali karena minum M-Kapsul yang begitu temenku tau saya minum itu, saya langsung diwanti-wanti eh jangan minum ituuu! Itukan berbahan kimiaaa.. padahal saya gak tahu bahan kimia yang dimaksud apa, tapi saya berhenti. Karena saya takut, kalo keseringan minum itu, nanti haidku kudu “dipancing-pancing” terus pake obat, jadinya gak alami dan haidnya jadi dibuat-buat dan berpura-pura wkwkwk. Padahal menurutku kalo haid, itu subur, sok tauuuuuu, tapi ga papa. Dan tentu semua perempuan pengen subur lah!

Lagi-lagi di Nourish Indonesia, saya yang hampir putus asa akhirnya kirim direct message ke adminnya, minta wangsit. Gak, saya minta saran kira-kira apa yaaa yang bagus buat kesehatan organ reproduksi dan keseimbangan hormon because saya gak haid-haid nich? Akhirnya, admin Nourish yang baik-baik dan friendly kasih saran buat coba si maca powder ini. Saya belilah akhirnya. Pokoknya begitu maca powder saya dateng, kurang lebih 2 minggu berturut-turut tiap pagi saya konsumsi maca powder itu.

Tibalah saat yang dinantikan... akhirnyaaa haid jugaaa! Wow sungguh terkaget akhirnya benar-benar haid yang betulan haid normal seperti biasa. Tapi itu 8 Januari, sebenarnya siklus aslinya itu di sekitar tanggal 26an.

Nah, haid kan tuh 4 harian.
Saya tetap minum maca powder nich setelah selesai haid, tapi cuma sekali dua kali.

Eh tiba-tiba 31 Januari haid lagi :’) saya sempat kaget kok cepet ya? Tapi saya meyakinkan diri “Oh mungkin haidnya lagi kembali ke siklus awal kali yaaa yang tanggal 26an..” bulan-bulan berikutnya, haidku benar-benar selalu datang di tanggal segituan. (spekulasi tepat)

Maca powder ini harganya Rp 80.000 per 100 gram. Sepertinya ini yang termurah di online shop. Sudah ku research terlebih dahulu tentunya. Bisa buat sebulan atau lebih kalau konsumsinya jarang-jarang. Cara konsumsinya, dijus bisa, dicampur di makanan juga boleh. Saya milih dijus bersama pisang, bayam dan susu. Rasanya mirip kayu manis, wangi, nda mengganggu kok. Ada rasa-rasa dikitlah, tapi bukan rasa nda enak.

Organic maca powder repacknya Nourish. Source: Shopee

       4. Evening primrose oil (EPO)
Kalau maca powder ku konsumsi di bulan Januari, EPO ini dapat giliran bulan Februari. Jadi bulan Februari saya nda konsumsi maca. Coba ini berdasarkan saran dari teman mamaku, katanya beliau dan anaknya cocok, haid jadi lancar dan nda nyeri. Akhirnya mamaku coba belikan, dan ternyata bagus juga koookkk J haidku jadi lancar tanpa hambatan, dan tepat waktu sesuai prediksi Clue. Kalo nyeri, masihlah nyeri-nyeri dikit. Jadi di saya manjurnya perkara lancarin haid.

EPO ini harganya lumayan, kalo nda salah di atas Rp 350.000, iya agak mahal untuk 60 tablet. Saya beli Nutrilite yang punya Amway. Kemudian saya daftar jadi member, turunnya lumayan, jadi Rp 270.000an kalau nda salah ingat. Tetep mahal menurutku apalagi kalo beli sendiri, wkwkwk! Tapi berhubung emang bagus, saya sempat beli lagi waktu itu. Lebih tepatnya, dibeliin.

EPO. Source: Amway


       5. Minyak kutus-kutus
Kembali cerita lagi dikit ya soal haid. Boleh kaaan..

Di sekitar bulan April, saya sempet diet gitu semingguan. Dasar semprul, dietnya bener-bener sebelum haid. Ketat pula. Nah April itu, saya telat haid. Deg-degan? Tentu saja! Saya takut sakit lagi. Takut bwangaaad :”) sekaligus nyesal kenapa pake diet ketat segala sudah tau haid masih dikontrol terus.

Menurut prediksi Clue, harusnya saya haid di tanggal 20 April. Ditungguin.. 2 hari, 3 hari, kok nda ada tanda-tanda ya? Nah, 27 April, saya iseng coba gosok perut bawah pakai minyak kutus-kutus. Saya gosok 2 malam berturut-turut. 29 April nya, haid dengan sempurnaaaaaa :))

Saya pribadi nda tau ya itu bener-bener karena minyak kutus-kutus atau bukan. Tapi saya sih percayanya kalau minyak kutus-kutus turut mengambil andil dalam perhaidan di bulan April itu.Oh ya katanya, kalau pake minyak itu, harus disertai dengan percaya dalam hati kalau penyakit bisa tersembuhkan. Haha..

Harganya Rp 230.000, itu emang dimana-mana segitu, dan dimana-mana penjual resminya ada kok. Saya gak beli waktu itu. Saya dihadiahi :p puji Tuhan!


       6. Acne sealing gel
HUAHAHAHA ini bercanda koookkk, ini jadi sering kupake, karena tiba-tiba sering muncul jerawat kicilll setiap mau haid! Terjadinya setelah operasi, sebelum operasi saya gak pernah jerawatan kalo mau haid...

...

Kira-kira sih seperti itu. Apalagi ya? Kalau ada lagi, akan ku post di post selanjutnya. Tapi untuk kali ini, sampe disini dulu ya kawan-kawanqu. Udah capek nih aku ngetiknyaaa..

Buat teman-teman ciwik yang kalo haid sampe mau pingsan, ato haidnya nda lancar, ayooo segera ke dokter, periksaaa! Jangan didiemin, toh lebih baik mencegah daripada mengobati.. kalo mau coba obat di atas, hmm boleh sih, tapi menurutku akan lebih baik kalo ke dokter aja dulu biar tahu kan ada apaaa :) 

Okeee! Jikalau ada pertanyaan boleh komen, boleh email ke theresitarizki@yahoo.com, atau boleh juga DM ke Instagramku yaaa di @theresitarizki. Saya senang kok kalau ada teman yang mau berbagi kisah atau mau tanya-tanya apa kek, tanya nomer rekening juga boleh.

Sampai ketemu di post selanjutnya!
Semoga Tuhan memberkati selalu!

Comments